Ad Code

Demokrat Mendekat ke Kubu Istana?


Tak biasanya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membocorkan agenda menteri lainnya kepada publik. Apalagi itu disebutkan di sebuah acara resmi seperti Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama dan Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Saat akan memulai pidatonya di acara itu, Tjahjo menyampaikan bahwa Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto harus meninggalkan lokasi acara karena akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Tak biasanya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membocorkan agenda menteri lainnya kepada publik. Apalagi itu disebutkan di sebuah acara resmi seperti Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama dan Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Saat akan memulai pidatonya di acara itu, Tjahjo menyampaikan bahwa Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto harus meninggalkan lokasi acara karena akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Titah Jokowi untuk Wiranto?

Keterangan yang lebih rinci didapat dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Ditemui di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, secara tersirat dia mengatakan kalau kedatangan Wiranto di kediaman SBY tak lain atas perintah Presiden Jokowi.

"Ini sebagai ciri utama kepemimpinan Jokowi. Dengan berdialog ini kita bisa saling memahami dan kemudian bekerja sama untuk mengatasi masalah bangsa karena Indnesia adalah negara besar yang harus dibangun dengan kerja sama," jelas Hasto.

Bahkan, dia mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk mengetahui harapan dari partai-partai politik tentang pemerintahan ke depan dalam jalinan kerja sama koalisi.

"Tentu saja kita akan mencari titik temu. Dengan dialog ini kita bisa memahami apa yang menjadi harapan dari Partai Demokrat," kata Hasto.

Dia menyebut PDIP membuka ruang bagi Partai Demokrat untuk bekerja sama membangun pemerintahan usai gelaran Pilkada Serentak dan Pemilu 2019 selesai.

"Jadi pada saat pilkada, pileg, tetapi ketika pemilu ini sudah selesai dibukalah ruang kerja sama dengan seluruh partai politik. Inilah tradisi sehat yang kita bangun," ujar Hasto.

Untuk itu, bergabungnya Demokrat ke koalisi pendukung pemerintah menurut dia akan menguatkan kepemimpinan Jokowi. Sebab, pemerintahan Jokowi ke depan membutuhkan dukungan kuat dari partai-partai politik di parlemen.

"Karena itulah dukungan yang diberikan sekiranya dari Partai Demokrat menyatakan kesepahaman dalam kepemimpinan Pak Jokowi, ini sehat dalam demokrasi. Ini akan memperkuat pemerintahan Jokowi," tegas Hasto.

Meski demikian, dia tak mau berspekulasi pertemuan tersebut akan berlanjut dengan kerja sama formal antara Demokrat dan pemerintahan Jokowi. Kerja sama terjalin tergantung kepada dinamika politik berikutnya.

Lantas, apa tanggapan Partai Demokrat atas pertemuan ketua umumnya dengan Wiranto?

Tidak ada komentar